Archive for November 2011
o) Sekularisasi memandang Al-Qur'an dan IPTEK
1. Minim pemahaman terhadap Al-Qur'an -> memandang Al-Qur'an sebagai masa lalu.
2. Taqlid buta terhadap sains -> Sains segalanya dan fasilitas materi dari sains segera dirasakan.
o) Produk sekularisasi sains
1. Kerusakan SDA.
2. Dehumanisasi.
o) Urgensi Ilmu dalam Sunnah
1. Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim (HR. Muslim).
2. Barangsiapa menuntut ilmu, maka Allah memudahkan jalan surga (HR. Muslim).
3. Seseorang memanfaatkan ilmunya lebih baik dari seribu ahli ibadah (HR. Dailami dari Ali R.A.).
4. Ilmu Iman Amal.
o) Sumber Ilmu pengetahuan
1. Al-Qur'an
>> Ilmu dalam Al-Qur'an :
~Wahyu pertama->Iqro dan qolam (QS. 96:1-5).
~Manusia sebagai khalifah->Berilmu (QS. 2:31-33).
~Manusia ideal->Iman, ilmu, dan akhlak (QS. 58:11).
~Allah memberi nikmat dengan Al-Qur'an dan Al-Bayan (QS. 55:1-4).
~Manusia jadi pemimpin (QS. 2:247).
~Allah melarang perbuatan tanpa dasar ilmu (QS. 17:36).
~Manusia yang takut pada Allah (QS. 35:28 dan 26:197).
>> Allah memerintahkan manusia melalui Al-Qur'an untuk meneliti
~Materi yang mendasari penciptaan (QS. 86:7-9).
~Proses penciptaan (QS. 32:7-9).
~Proses perubahan fenomena alam (QS. 39:21, 30:54, dan 21:30).
~Hubungan manusia dengan alam (QS. 31:20).
2. Sunnah Ar-Rasul
3. Alam
~Keajaiban ciptaan Allah.
~Penciptaan langit dan bumi.
~Hujan dan halilintar.
~Langit dan bintang-bintang.
~Flora dan Fauna.
~Mineral.
~Mineral.
4. Diri manusia -> Anfus ~ Fisiologi.
~ Psikologi.
~Watak manusia.
o) Tujuan pengembangan ilmu
1. Mengenal tanda kekuasaan Allah, menyaksikan kehadiran-Nya, tunduk pada keagungan-Nya.
2. Memahami maksud penciptaan Allah dan menemukan keteraturan hidup.
3. Mengamil manfaat bagi manusia dan lingkungan.
o) Cara memperoleh ilmu
1. Panca indera.
2. Akal.
3. Wahyu (untuk manusia terpilih).
o) Tanda ilmuwan muslim
1. Sungguh-sungguh mencari ilmu.
2. Mampu memilih yang baik dan yang buruk dengan sikap kritis.
3. Menyampaikan ilmu.
4. Hanya takut pada Allah.
5. Rajin rukuk dan sujud.
6. Memadukan fikir dan dzikir.
7. Profesional.
Sumber: Catatan Kuliah Diploma
PAI: Al-Qur'an dan Ilmu Pengetahuan
0
Waktu sudah menunjukkan pukul 01.24 WIB, tetapi aku belum bisa tidur. Kemarin sore aku merasa bersalah saat janjian bersama temanku, aku merasa bersalah karena aku membuatnya menunggu lama, aku tak tahu kalau dia sudah sampai di tempat janjian dari jam 15.00 WIB dan dia menungguku selama 2 jam. Aku tak mendapat kabar darinya apakah dia masih di jalan, sudah sampai di tempat, atau tidak bisa bertemu denganku. Aku kirim SMS padanya berkali-kali, tetapi tidak ada satu pun yang dia balas. Setelah jam 17.18 WIB, dia baru membalas SMS-ku dengan nomor yang tidakku kenal, ternyata dia tidak punya pulsa. Dia bilang, dia sudah SMS aku dengan memakai nomor temannya, tetapi aku tak menjawabnya dan dia tetap berangkat. Akan tetapi, alhamdulillah... dia tidak marah padaku, dia bilang itu kesalahan yang tak terduga. Kejadian ini membuat kami harus mempersiapkan janjian hari ini dengan sama2 mempunyai pulsa agar tidak terjadi miskomunikasi.
